Cerita Sex Hot | Rosa yang sedang mabok matanya memerah agak pusing setelah meminum sebotol wine bareng aku kita
bercandaan ketawa ketiwi, kemudian aku ceritakan kisahku tentang petualanganku akan seks, Rosa
mempunyai wajah yang imut umur dia 27 tahun tinggi penampilannya menarik dia belum mempunyai anak.
Waktu pertama kali kenal dengannya, Rosa cenderung tertutup dan pendiam. Tak heran kalau aku
sebelumnya tak tahu kalau dia sebenarnya adalah tetanggaku sendiri, soalnya dia bisa dikatakan tak
pernah keluar rumah kalau tidak ada urusan penting kecuali pergi ke Gereja tentunya.
Aku mengenalnya saat ada acara di kantor suamiku yang melibatkan para Istri dan Suami karyawannya.
Kedua Suami kami sama-sama bekerja di perusahaan swasta tetapi pada bagian yang berlainan.
Dari perkenalan pertama itulah kemudian kami semakin bertambah akrab, aku jadi tahu kebiasaan
kebiasaannya, apa yang dia suka dan dibencinya.
Dan dari situlah aku paham kalau dia mempunyai rasa ketertarikan yang tinggi saat aku berbicara soal
sex, meskipun wajahnya sering jadi bersemu kemerahan karenanya.
Percakapan kami sore ini, yang telah dipengaruhi oleh beberapa gelas wine mengarah pada hal sex, atau
pada deskripsi yang lebih sempit, kekurangan dalam kehidupan sexnya.
Meskipun dia sangat-sangat naif, dalam hal ini sangat mengejutkan, ternyata Rosa lebih tertarik dari
apa yang kuduga sebelumnya. Selalu bertanya dengan rasa ingin tahu yang sangat besar tentang bagaimana
rasanya menjalani apa yang disebutnya dengan istilah ‘pesta liar’.
Telah dia ceritakan padaku seluruh kehidupan sexualnya, termasuk masa sekolah hingga bersuami (yang
tak lebih dari hanya sekitar ciuman saja).
Sex yang normal saja, mungkin hanya sekali dalam seminggu dengan menu utama tak lebih dari
persetubuhan yang biasa saja. Aku sangat yakin bahwa dia belum pernah mengalami orgasme pada kehidupan
sex-nya.
Kunjungi Juga CeritaSexTerbaru.Net
Setelah dia menceritakan padaku tentang itu semua, aku memutuskan untuk mengajaknya bergabung dalam
petualangan sex-ku.
Dengan wajah yang merona merah karena malu, dia memintaku untuk menceritakan semuanya dari awal.
“Setelah suamiku berangkat kerja”, aku mengawalinya,
“Ada teman suamiku yang ‘berkunjung’ ke rumah dan bertanya padaku apakah bisa singgah sejenak untuk
sekedar… yah, kamu pasti sudah bisa menduga apa yang terjadi kemudian kan?”.
“Dia datang saat suamimu tak di rumah?” tanyanya. Dia kelihatan sangat terkejut dan itu membuatku
ingin tertawa saja.
Keteruskan ceritaku padanya, setelah beberapa jam kemudian teman suamiku itu menelpon dua temannya
untuk diajak bergabung.
“Kamu bersetubuh dengan tiga orang sekaligus pada waktu yang sama?!”
Kunjungi Juga CeritaSexTerbaru.ORG
Kata persetubuhan yang keluar dari mulutnya benar benar mengejutkanku. Aku tertawa dan bilang padanya
itu semua tak pernah direncanakan sebelumnya, itu terjadi begitu saja.
Mungkin saja karena kami sudah telalu bergairah dan aku sendiri memenuhi pikiran mereka dengan hal-hal
yang membuat mereka terangsang. Aku menceritakan pada Rosa secara detail tentang orgasme yang kudapat,
dan tentang betapa menggairahkannya tubuh tubuh mereka, khususnya dengan Rai.
“Dalam tiga puluh lima tahun kehidupanku, belum pernah aku menjumpai penis seperti punyanya Rai.”
kataku. Wajahnya makin memerah, nafasnya berubah jadi berat sewaktu kuceritakan dengan rinci tentang
pengalamanku.
“Rai benar-benar sangat membuatku tergila-gila, sosok pejantan perkasa yang akan selalu memberimu
kepuasan abadi” kataku padanya.
“Penisnya yang paling besar dan keras yang pernah kulihat. Kepala penisnya sangat besar bisa
menyemprotkan sperma dengan kuat dan sangat indah”.
Rosa tak mampu mengucapkan sepatah kata. Aku lihat situasi ini menyiksanya dengan kenikmatan, dan aku
tahu hal ini sangat tabu baginya.
Mengetahui dia tak pernah benar-benar terpuaskan dalam hidupnya, aku bersumpah kalau sekarang dia
telah orgasme tanpa menyentuh dirinya sendiri.
“Yang bener…, kamu sangat… sangat nakal” dia mengambil nafas. “Aku tak akan pernah bisa melakukan hal
itu pada Paulus”. katanya menjelaskan.
Aku tertawa seraya bilang padanya, “Bukan untuk Paulus, kamu perlu memperhatikan dirimu sendiri”.
pengaruh situasi membuatku lebih mudah untuk mengatakannya.
“Kamu tahu Nanda, selangkanganku sudah jadi sangat basah hanya dengan menceritakan semua ini padamu”.
Aku menggodanya.
Dari mulutnya terdengar lenguhan lirih, kedua kakinya bergerak maju mundur dengan pelan diatas
kursinya. Setelah beberapa pertanyaan lagi, aku katakan padanya kalau aku harus segera pulang dan
membiarkannya mempertimbangkan usulanku untuk lebih memberi perhatian pada kebutuhan dirinya sendiri.
Aku mempunyai dua hal yang harus kukerjakan, pertama melepaskan gairah dalam vaginaku dan kedua,
menelpon. Aku orgasme tiga kali sore itu, orgasme terakhir kuperoleh hanya dengan membayangkan wajah
Rosa yang sedang mengalami orgasme lewat permainan mulutku pada vaginanya.
Aku tidak melihat dan mendengar kabarnya selama seminggu ini. Aku pikir dia telah kembali pada
kebiasaanya dan bergaul dengan teman-temannya yang alim untuk menghapus pikirannya dari dosa yang
kutebarkan padanya.Cerita Sex Hot
Aku menelponnya pada Sabtu kemudian dan menanyakan apakah dia dapat membantuku merapikan beberapa hal
yang sulit. Saat aku menemuinya di depan pintu rumahku, dia kelihatan malu-malu.
“Masuklah” sambutku, “Akan kutuangkan segelas minuman untuk mengusir grogimu”.
Awalnya dia hendak menolak minuman yang kusuguhkan padanya, yah, memang ’sedikit beralkohol’ sih. Dan
memang dia belum pernah meminumnya selama ini. Tetapi setelah aku bujuk, akhirnya dia mau meminumnya
juga.
Dia hanya diam saja hingga gelas ketiga yang kemudian membuatnya jadi lebih terbuka. Dia kelihatan
begitu manis waktu menanyakan apakah aku pernah bertemu Rai lagi.
“Maunya sih begitu” ku lanjutkan “Tapi James sedang dalam perjalanan kemari sekarang” dia kelihatan
terkejut.
Tangannya nampak gemetar menghabiskan sisa minumannya, “Sedang kemari? James? Pria pertama yang kamu
ceritakan padaku itu ?”.
“Ya”, aku tertawa “Dia pasti akan tiba sebentar lagi”.
Benar saja tak lama setelah kata terakhirku, terdengar bunyi bell dan James masuk dengan membawa
sebotol anggur, memelukku, dan memandang dengan cermat pada Rosa. Setelah sedikit ngobrol-ngobrol,
Rosa sudah bisa akrab dengan James.
“Aku menceritakan tentang kisah kita pada Rosa, James” kami berdua dikejutkan oleh suara gelas yang
djatuhkan Rosa.
“Oh tidak…, aku jadi sangat malu” kata Rosa.
“Jangan sayang, itu adalah hal yang indah, kita sama-sama dewasa dan kita menikmatinya, bukan begitu
Yanna ?” kata James menjelaskan.
“Tentu saja” jawabku sambil menuju ke pintu karena terdengar belnya berbunyi. Setelah kembali lagi
pada mereka aku berkata, “Rosa, ini Rai, Rai, ini Rosa”.
“Apa yang sedang kalian rencanakan” tanyanya.
Keduanya mengangkat bahu dan bertanya padaku, “Yanna ?”.
“Kita semua adalah teman yang sedang berkumpul menikmati senja yang indah ini” kataku.
Aku tak tahu bagaimana atau kapan semua ini berawal, tapi yang jelas suasana menjadi bertambah hangat
dan menggairahkan.
James belakangan bersumpah padaku kalau Rosalah yang pertama kali berusaha mendekatinya. Kita duduk
pada meja minum di dapur, James dan Rosa pada sisi yang satu, sedangkan aku dan Rai di sisi yang
satunya lagi
Galas yang ada dalam tanganku hampir saja terjatuh karena terkejut saat Rosa bertanya pada James
“Bagaimana bisa lebih dari satu orang pria melakukannya dengan seorang wanita?”. Rai tertawa dan
bilang padanya kalau kita akan senang sekali menunjukkan caranya pada Rosa.
Aku menjadi sangat terangsang karena situasi ini. Rai menyuruhku untuk memandang ke seberang meja,
mata Rosa terpejam rapat, nafasnya memburu. James telah bergeser lebih mendekat pada Rosa, akhirnya
kami sadar kalau tangannya bergerak maju mundur dengan pelan di bawah meja.
“Ya Nanda” ucapku.
James terus melanjutkan manipulasinya atas vagina Rosa dengan jarinya, tangan yang satunya lagi telah
menyusup dibalik baju Rosa, menyentuh payudaranya. James menutup mulut Rosa dengan ciuman yang dalam.
Sedangkan tangan Rai telah berada dalam rokku untuk mencumbu vaginaku yang telah basah.
“Ayo kita pindah ke ruang kelurga” usulku. James menghentikan ciumannya dan menarik tangannya dari
dalam rok Rosa. Rosa terlihat sangat mempesona, payudaranya bergerak turun naik seirama dengan
nafasnya, orgasmenya sudah hampir dekat.
Kami berjalan menuju ke ruang keluarga. Rai segera melucuti pakaianku, sementara kami berdua melihat
James melepaskan atasan Rosa melewati kepalanya. Dia mengenakan setelan bra dan celana dalam biru muda
yang cocok sekali dengan warna kulitnya, vaginanya tercetak jelas dibalik celana dalamnya yang telah
berubah warnanya menjadi biru tua karena basah.
Aku telah telanjang dan berlutut untuk melepaskan celan Rai dan membebaskan penisnya yang sudah amat
tegang.
Aku berhenti sejenak untuk menyaksikan payudara Rosa yang terlepas dari bra nya, begitu kencang, penuh
dan puting besar yang telah keras. Nafasku terhenti dan nafsuku melonjak tinggi begitu James menarik
turun celana dalam Rosa yang telah basah dengan pelan-pelan.
Kami sama sama telanjang sekarang. Rambut kemaluanku yang selalu kucukur rapi membentuk huruf ‘V’,
sedangkan milik Rosa walaupun masih ‘alami’ tapi tetap terlihat lebat dan indah.
Tangan James segera bergerak mencumbui klitoris Rosa, mengexpose lebih luas labia majoranya. Penis Rai
yang ereksi penuh tercetak jelas pada celana yang masih dikenakannya.
Kami berdua terpaku memandang Rosa yang terlihat begitu sexy kala James mendudukkannya bertumpu pada
kedua lututnya. James menurunkan celanya, penisnya terlontar keluar, mengacung ke atas ke bawah tepat
di depan wajah Rosa.
“Oh…tidak, punyamu sungguh besar”, gumam Rosa sambil menggenggam penis James. James memang memiliki
penis yang indah, yang paling menonjol adalah bentuk kepala penisnya yang besar yang akan terasa
menakjubkan saat itu menembus dalam vaginamu. Tapi dibandingkan dengan milik Rai, punya James tidaklah
seberapa.
“Jilat”, perintah James. Rosa kelihatan ragu ragu untuk membuka mulutnya. James bergerak sedikit ke
atas membuat Rosa mengangkat sedikit pantat indahnya untuk selanjutnya tak mau jauh dari penis di
hadapannya.
Aku benar benar menjadi terbakar saat Rosa tetap terpaku lalu aku mulai mengendus vaginanya dari
belakang, dan mulai menjilati dari klitoris hingga lubang anusnya yang rapat. Rai bergerak ke
belakangku dan melesakkan kepala penisnya yang besar ke dalam vaginaku.
Aku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa, terpacu oleh lenguhannya yang tertahan penis James yang
memenuhi rongga mulutnya.
Penis Rai terasa penuh dalam vaginaku. Rai yang melihatku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa
menjadikannya menghentakkan pinggulnya dengan seluruh kekuatannya, membuat wajahku menampari pantat
Rosa.
Selang beberapa waktu kemudian “Ohhhh….Rai, Aku…”, Rosa menggeram seiring orgasmenya mengaliri
lidahku. Aku mengangkat wajaku dari vaginanya. Begitu dia menoleh ke belakang, seulas senyuman
terkembang di wajahnya.
“Yanna, ternyata kamu yang melakukannya?” tanyanya terkejut.
Aku hanya mampu menjawab, “Ya, sayang” seiring Rai yang menyetubuhiku tak hentinya dengan bebas dari
belakang. Vaginaku coba beradaptasi dengan ukurannya, orgasmeku mulai merangkak, kepalaku terayun
begitu Rai mulai melepaskan spermanya dalam diriku. Gerakan pinggangnya begitu dalam dan cepat.
Rai mencabut penisnya dari tubuhku, dia menyemprotkan sisa sperma terakhirnya pada vaginaku yang
terbuka dan diatas perutku.
Nafasnya yang memburu laksana seekor banteng di arena matador, melepaskan tekanan birahinya yang baru
saja meledak. James sekarang berada di belakang Rosa dan mulai melesakkan batang penisnya pada
vaginanya.
Rosa meringis kesakitan, memohon pada James untuk begerak pelan saat James mendorong dengan cepat
seluruh batang penisnya menyeruak dalam vagina Rosa. James mulai bergerak pelan, tangannya
mencengkeram pinggul Rosa dan menggerakkannya berlawanan dengan ayunan pinggangnya sendiri, mengubur
batang penisnya dalam vaginanya yang rapat. Ekspresi yang tergambar pada wajah James sungguh tak
terkira, dia menggeram melampiaskan perasaan yang menggempur dirinya.
Rai memposisikan dirinya hingga penisnya tepat di hadapan wajah Rosa. Dia menggerakkan kepala Rosa
sampai menyentuh penisnya yang basah berkilat oleh campuran sperma kami. Rosa mulai bergerak menjilati
batangnya, menjilati cairanku dan sperma Rai.Cerita Sex Hot
Aku langsung mempermainkan vaginaku dengan jemariku karenanya. Penis Rai mulai membesar begitu dia
melihat temannya yang sibuk menyetubuhi Rosa dari belakang. Rosa mengocok penis Rai dengan kedua belah
telapak tangannya, lalu mencoba membuka lebar lebar mulutnya agar muat menampung kepala penis Rai.
James benar benar menikmati apa yang tengah dirasakannya, memukuli bongkahan pantat Rosa, mendorong
pantatnya lebih ke depan lagi dan lagi agar penisnya bisa menyeruak lebih ke dalam vagina Rosa lagi.
Serangan dua orang pria dari depan dan belakang yang baru saja beberapa waktu lalu dikenalnya, tak
ayal lagi menjadikan Rosa seperti sebuah Rollercoaster yang dengan kecepatan tinggi bergerak naik,
naik dan naik menuju ke puncak kenikmatan persetubuhan baru dalam hidupnya.
Rosa meneriakkan orgasmenya seirama dengan bunyi becek yang keluar dari vaginanya. Tubuhnya terlihat
menegang kaku dalam beberapa detik, matanya terpejam rapat, kepalanya mendongak keatas meresapi setiap
ledakan orgasme yang didapatnya.
Wajah dan tubuhnya yang telah basah oleh keringat menjadi semakin basah dan berkilat oleh lampu dalam
ruangan ini. Adegan dan suasana ini tak terbandingkan meskipun oleh film peraih puluhan Piala Oscar!!!
Kepala James mendongak ke atas dan mulai mengosongkan sperma yang memenuhi kantung bolanya ke dalam
vagina Rosa. Kepala Rosa terlempar menjauh dari penis Rai begitu James untuk yang terakhir kalinya
mendorong batang penisnya ke dalam vaginanya dan menghabiskan sisa spermanya.
Aku meraih orgasmeku sendiri bersamaan waktu James menarik penisnya keluar dari vagina Rosa, sebuah
lubang merah jambu nan basah dan dihiasi dengan rambut kemaluan yang hitam pekat. Sperma James
perlahan meleleh keluar dari vaginanya.
Rosa rebah kecapaian diatas lantai, matanya terpejam, tubuhnya berguling terlentang, pahanya terlihat
masih bergetar perlahan menikmati sisa getaran kenikmatan yang ada.
Rai mengambil bantalan sofa dan menempatkannya dibawah pantat Rosa. Mata Rosa terbuka memandangnya.
“Jangan, tak mungkin aku dapat manampungmu”.
Rai tak mengacuhkannya, dia memegang kedua kaki Rosa dan menempatkannya diatas pundaknya, kemudian
mulai memposisikan penisnya mengarah ke vaginanya yang sudah basah kuyup itu.
“Tidak, jangan” dia merintih begitu Rai mulai mendorong penisnya memasuki vaginanya.”Oh…nggghhh…, dia
merobekku” .
Rai tak bergeming, tetap bergerak. Rintihan Rosa berubah menjadi racauan begitu Rai menggerakkan masuk
keluar separuh batang penisnya. Penis Rai terlihat basah oleh sperma James karenanya. Mata Rosa
terpejam rapat, dia gigit bibirnya kuat kuat.
Aku mendekatkan vaginaku ke wajah Rosa, memandang sperma dari vaginaku yang jatuh menetes pada pipinya
dan mulai menggesekkan vaginaku pada mulut dan dagunya. Dengan bantuan James, Rai mengangkat kaki
Rosa, membentangkannya lebar lebar dan mulai mengerjai vagina Rosa.
Kedua buah zakarnya terayun ayun menghantam pantat Rosa. Sedangkan vaginaku melumuri wajah naifnya
dengan cairanku dan sperma Rai. Segera saja aku merasakan gerakan lidahnya pada vaginaku begitu aku
mengesksploitasi wajahnya.
Beberapa waktu kemudian aku berhenti menggunakan lidahnya untuk memuaskanku dan duduk menyaksikan Rai
memberinya persetubuhan yang selama ini didambanya.
Suara dan baunya sungguh sangat menakjubkan saat Rai menggerakkan batangnya menembus vagina Rosa
berulang kali. Akhirnya Rai berteriak kalau dia tak sanggup lagi menahan lahar spermanya yang akan
keluar.
Ditariknya penisnya keluar, dan mulai mengocok penisnya dengan tangannya sendiri diatas vagina Rosa.
Aku segera mendekat dan meraihnya ke mulutku. Tembakan spermanya mengguyur tenggorokanku seiring
denyutan demi denyutan yang mengosongkan kantung spermanya.
Aku menatap Rosa, rambut kemaluannya yang hitam pekat dan bibir kemaluannya yang kemerahan terlumuri
oleh sperma Rai yang tak tertampung dalam mulutku. Kutanyakan padanya apakah dia menyukai apa yang
baru saja didapatkannya, jawabannya hanya “Oh…nikkmat”.
Aku mengisi kembali gelas anggur kami. Rosa bangkit dan duduk menyilangkan kakinya, cairan yang
mengalir keluar dari dalam vaginanya dengan cepat membasahi karpet.
James yang baru saja menyaksikan temannya yang telah memberikan pada Rosa sebuah persetubuhan terhebat
dalam hidupnya, masih saja mengocok batang penisnya dengan pelan dan berkata “Masih ada satu hal yang
kuinginkan darinya”.
Perlahan dia mendekati Rosa sambil terus mengocok penisnya. “Buka mulutmu, sekarang”, katanya.
Meskipun merasakan kekuatannya belum pulih benar, Rosa mulai menghisap habis batang penis James dalam
mulutnya.
Dengan kedua tangan James memegangi belakang kepala Rosa, James menggerakkan kepalanya berlawanan
dengan gerakan pinggangnya sendiri. James menahan kepala Rosa agar tidak melepaskan penisnya saat dia
menggeram orgasme.
Jakunnya terlihat jelas naik turun saat dia memenuhi mulut Rosa dengan semburan spermanya hingga ada
yang meleleh keluar dari samping celah mulutnya.
Untuk beberapa saat keheningan merajai ruangan ini. Hanya suara nafas yang mulai mereda saja yang
terdengar lirih.
Rosa bangkit berdiri dan mulai mengenakan pakaiannya diatas kedua belah kaki yang masih gemetaran,
celana dalamnya yang semula telah kering segera saja menjadi basah kembali seiring dengan warnanya
yang berubah agak gelap karena cairan yang keluar dari vaginanya. Sambil mengenakan gaunnya, dia
mengatakan kalau dia harus segera pulang, dia sedang menunggu telephone dari suaminya.
Para pria berbaring diatas lantai, beristirahat sejenak setelah menyirami bukit birahi Rosa yang
tandus. Beberapa menit setelah Rosa berlalu dan meredakan nafas yang memburu, kualihkan perhatianku
pada para pria.
“Boys, hadiah telah kalian terima, sudah puas kan?, Ayo, cepat bawa senjata kalian kemari dan urus
aku!”.
“Kalau Paulus mengetahuinya, oh… mati aku!!!” seru Rosa. “Berjanjilah padaku kalau ini akan selalu
menjadi rahasia antara kamu dan aku,” teriaknya.
“Tentu saja Nanda, jangan gusar gitu dong” kataku sambil membelai rambutnya.
“Gusar? Kamu bilang gusar? Benar.. Yanna, aku merasa seperti seorang pelacur. Aku mempunyai affair
dibelakang suamiku dengan bukan hanya satu, tapi dengan dua orang pria dan kamu!” katanya, menpis
tanganku menjauh dari rambutnya.
Kini sudah satu minggu setengah sejak terakhir kalinya aku bertemu dan bicara dengan Rosa. Aku tahu
dia pasti malu atau katakanlah merasa bersalah setelah melakukan hubungan sex untuk pertama kalinya
diluar ikatan perkawinannya. Dan itu merupakan pertama kali baginya dan sangat menakjubkan!.
Aku telah ‘membagi’ penis yang paling mengagumkan dari apa yang ku miliki setahun belakangan ini
dengan nama Rai dan James.
Dengan tanpa sepengetahuan Rosa dan berdasar kesetiaan mereka, itu adalah sebuah rencana yang tak
mungkin diskenario lebih baik lagi. Paulus, suami Rosa sedang pergi ke luar kota beberapa hari untuk
keperluan Gereja.Cerita Sex Hot
Rai dan James mampir ke tempatku. Mereka menjumpai aku dan Rosa yang sedang berjemur di pinggir kolam
renang. Rosa seperti biasanya, sangat naif saat mereka mendekat tapi sangat anggun, mempesona, tinggi
dengan rambut hitam pekat, dan figur yamg mangagumkan.
Kemudian pada sore harinya mereka datang ‘berkunjung’. Obrolan hanyalah seputar bagaimana caranya agar
mereka dapat menikmati keindahan tubuh Rosa sepuas puasnya. Hanya dengan memikirkannya saja telah
membuatku basah dan ingin segera mendapatkan penyalurannya.
Sepanjang malam itu aku aku memperoleh rangkaian persetubuhan yang dahsyat dari mereka berdua. Mereka
dengan bercanda menyampaikan padaku bahwa mereka akan membunuhku bilamana aku tidak membantu mereka
untuk mendapatkan Rosa.
Kombinasi antara penis keras mereka dan mulit orgasme yang sudah tak terhitung lagi membuatku berjanji
untuk melakukan apa saja yang mereka minta.
Pada hari kepergian suamiku dalam tugas luar kota berikutnya, mereka datang lagi. Kali ini mereka
membawa seorang teman baru lagi, Jay. Jay adalah seorang Ambon yang pernah mereka janjikan dulu.
Aku tahu Rai dan James telah memanfaatkanku, tetapi apa yang kudapatkan dari mereka berdua benar benar
dapat memuskan kebutuhan biologisku.
Rai adalah seorang pria yang sangat mencengangkan dengan penis berurat kerasnya sedangkan James tak
sekeras Rai, tetapi dia mempunya kepala penis yang lebih besar. Aku menikmati mereka berdua karena
ukuran tak begitu penting bagiku, yang penting mereka dapat secara rutin mengisi kehampaan vaginaku
diluar percintaan dengan suamiku sendiri tentunya.
Aku tak mempunyai masalah dalam urusan ranjang dengan suamiku, kehidupan sex kami cukup panas. Tapi
persetubuhan yang menyeluruh dan penuh dari mereka membuatku selalu memperoleh ledakan multi orgasme
berbeda dari apa yang kudapat dari suamiku.
Mereka berdua selalu bilang padaku bahwa gadis gadis seumuran mereka tidak dapat memuaskan mereka
seperti yang kulakukan. Mereka sadar kalau vaginaku adalah milik mereka dan membawa seorang teman baru
untukku adalah cara mereka menunjukkan hal itu. Tak perlu dikatakan lagi, aku memperoleh persetubuhan
yang panas malam itu.
Jay pamit lebih dulu sedangkan dua penis kesayanganku ‘menginap’ sampai pagi, menyetubuhiku lagi dan
lagi hingga mereka pergi berselang hanya sepuluh menit sebelum kepulangan suamiku. Sekujur tubuhku
penuh dengan sperma yang mereka tumpahkan barkali-kali.
Ranjang penuh noda dan basah karena sperma. Aku taruh spreinya ke mesin cuci dan segera mandi
membersihkan tubuhku saat suamiku datang. Kamar tidur kami penuh dengan aroma sex dan terjadilah lagi,
aku orgasme di dalam mulut suamiku dan memberinya menu cairan asin dari vaginaku.
Kembali pada Rosa…
“Aku tak percaya telah membiarkan mereka melakukan semua ini terhadapku” gumam Rosa. “Dan aku tak
sanggup menatap langsung ke matamu setelah apa yang telah terjadi antara kita” sambungnya lagi.
Aku tahu apa yang diperlukan dalam percakapan ini… sebotol anggur. Satu jam berlalu setelah aku
menjadi seorang pendengar yang setia dan selalu mengisi gelasnya jika telah kosong. Dapat kukatakan
dari arah percakapan ini setelah waktu terus berlalu, bahwa dia di sini tidak untuk mengungkapkan
betapa jalangnya dirinya tetapi lebih kepada alasan yang lain lagi!!!
Akhirnya dia bertanya ” Apakah kamu sudah ketemu sama mereka lagi sejak itu?”.
“Oh, belum” kataku berbohong,
“Oh…. sayang.., aku sangat gelisah dalam dua hari ini,” dia menambahkan, wajahnya jadi memerah.
“Aku tak pernah menyangka kalau ada yang begitu besar dan keras,” katanya dengan menghindari
menyebutkan ‘kata’ itu. “Bisa aku tanya hal yang sangat pribadi Yanna?”.
Aku mengangguk dan bilang padanya bahwa dia dapat bertanya padaku segalanya.
“Apakah kamu… bisexual?. Apa kamu sering melakukannya dengan wanita?”.
Aku tertawa kecil dan mengatakan padanya kalau aku tidak menganggap demikian, tidak dalam perasaan
yang sesungguhnya, tapi, ku katakan padanya bahwa melihat dirinya dalam suasana yang menggairahkan
seperti kala itu menyebabkan semua itu terjadi begitu saja.
Setelah beberapa gelas anggur lagi, aku bertanya kepadanya ” Jujur saja, kamu menikmati sore itu
bukan?”.
“Maksudku, itulah kenapa kamu berada disini sekarang, benar bukan?” sebelum dia dapat menjawab, aku
menambahkan “Kamu mendapatkan orgasme sedikitnya selusin dengan Rai dan James dan sekali saat
melakukannya denganku. Sekarang katakan padaku dengan sejujur-jujurnya, itu semua adalah kegiatan
sexual yang selama ini kamu impikan bukan?”.
Pengaruh anggur telah bekerja. Nafasnya menjadi berat dan putingnya tercetak jelas pada atasan
ketatnya. Dia menganggukkan kepalanya. Rambut hitam panjangnya tergerai menutupi payudaranya yang
penuh.Cerita Sex Hot
Aku lebih menyudutkannya lagi dengan kembali mengingatkan dia akan bagaimana bergairahnya James kala
menyetubuhinya, dan bagaimana penis keras Rai telah mengantarkannya pada orgasme yang berkepanjangan
sore itu.
“Ceritakan padaku Rosa, kamu dapat menceritakan segalanya”
“Kita berbagi rahasia”.
“Katakan padaku bagaimana kau menyukainya, bagaimana kau membutuhkannya,” aku mendesaknya.
“Sumpah…, …ya!!!” akhirnya dia mengakuinya. “Aku memang menyukainya, aku melakukan masturbasi pagi dan
malam dalam mingu mingu terakhir. Semua ini begitu tabu dan penuh dosa.A
ku merasa begitu menginginkannya dan sangat ingin melakukannya lagi!”.
Aku begitu terkejut mendengarkan seorang Nyonya yang begitu alim, lugu dan tertutup akhirnya menjadi
sangat ‘terbuka’.
“Maksudku, apa mereka suka melakukannya denganku” tanyanya.
“Oh ya”, aku meyakinkannya. “Aku sangat yakin kalau kamu serasa bagaikan seorang perawan bagi mereka”.
“Maksudku, aku tak ingin mereka menganggap aku seorang yang,… kamu tahu, aku sama sekali tak punya
pengalaman dalam hal ini”. katanya.
Aku tertawa lagi dan mengatakan padanya kalau mereka akan rela melewati rintangan apapun hanya untuk
dapat menikmati vaginanya yang rapat itu lagi. Wajahnya kembali bersemu merah dan bertanya padaku
bagaimana aku bisa bersama mereka sepanjang waktu.
Kukatakan padanya bahwa mereka adalah pasangan bercintaku dalam setahun belakangan ini dan vaginaku
tak bisa menampung penisnya Rai waktu pertama kali, tapi sekarang Rai dapat memasukkannya dengan
lancar
“Tapi bagaimana dengan suamimu?” tanyanya keheranan. “Apakah dia tak merasakan perbedaannya dalam
dirimu?”.
“Dia tak pernah menanyakan hal itu, tapi aku tahu dia pasti tak merasakannya. Begini, dia tetap rutin
menggauliku, dan tebak hari apa biasanya dia melakukannya?”.
“Oh.. sayangku…,” Rosa terperanjat, tangannya menutupi mulutnya. “Kamu sungguh nakal sekali!”.
“Apakah mereka,.. mmm… maksudku para pria mau datang hari ini, mungkin sekedar untuk minum secangkir
kopi”. dengan cepat dia bertanya.
“Ya, pasti mereka mau,” kataku. “Tapi suamiku Teddy akan pulang sekitar jam empat sore nanti”. aku
mengamati reaksinya, wajahnya tertunduk dengan mata menatap lantai.
“Tapi kita bisa datang ke rumahmu dan aku tinggal menulis pesan untuk suamiku kalau aku sedang pergi
belanja atau arisan apalah sama kamu. Bukankah katamu suamimu sedang keluar kota untuk beberapa hari
sekarang ini?” kataku menghiburnya.
“Oh ya, tentu kita bisa melakukannya” jawabnya dengan nada gembira. ” Apa kamu akan menelpon mereka?”.
Dia benar-benar tak sabar dan ingin segara melakukannya. Tak mungkin lagi untuk menolaknya…
“Aku akan menelpon mereka sekarang,” kataku, melihatnya duduk dikursi. Tangannya meremas pegangan
kursi dengan kuat.
Rosa segara pulang ke rumahnya untuk mandi. Aku melakukan hal yang sama dan mengatakan padanya akan
langsung menelponnya begitu Rai dan James tiba nanti.
Aku tak sabar untuk melihat reaksinya nanti saat melihat Jay datang bersama kami.
Para pria datang kira-kira satu jam kemudian. Kami membuat sedikit rencana untuk’aksi’ nanti. James
dan aku akan datang duluan dan Rai beserta Jay menyusul sejam kemudian.
Kami berangkat ke rumah Rosa dan mendapat sambutan yang hangat, dia kemudian memintaku untuk
membantunya di dapur. Roknya yang lebar dan panjang berayun ke depan dan belakang di sela sela
pinggangnya saat aku mengikutinya dari belakang.
“Mana Rai” tanyanya.
“Dia akan segera datang, kira-kira sejaman lagi deh” kataku padanya “Dia tertahan oleh pekerjaannya”.
Rosa menuangkan anggur yang kubawakan dari rumah untuk kami, tentu saja di rumahnya tak mungkin ada
persediaan anggur.
Suaminya tak akan mengijinkan hal itu. Kami pergi ke ruang keluarga dan mengobrol di sana. Setelah
lebih dari 45 menitan, aku minta pada Rosa untuk menunjukkan suasana rumahnya pada James.
Aku dapat mendengarnya saat dia menunjukkan ruang bawah tangga dan mereka berdua menaiki tangga untuk
melihat kamar tidur utama.
Seperti yang direncanakan, aku menemui Rai dan Jay sebelum mereka membunyikan bel.
“Mereka di atas” kataku menjelaskan,
“Sudah lebih dari 45 menit yang lalu”. Kami bergandengan dan bergelak pelan layaknya pencuri berjalan
keatas menuju ke kamar tidur utama.
Pintunya tidak dikunci dan sedikit terbuka sehingga kami dapat menyaksikan pemandangan paling sexy
yang ku saksikan hari ini.
Rosa sedang bertumpu pada kedua siku dan lututnya di ujung tempat tidur, pantatnya mendongak tinggi,
desahannya terdengar pelan. Roknya tersingkap hingga pinggang, kepalanya membelakangi kami, rata
dengan kasur.
Celana dalamnya tergeletak begitu saja pada lantai di dekat tempat tidur. James berlutut, wajahnya
terkubur dalam pantat Rosa, menjilat dengan kuat pada klitorisnya yang basah hingga lubang anusnya.
Aroma sexual memenuhi seluruh ruangan. Dan yang lebih tabu lagi, semua itu dilakukannya di rumahnya
sendiri, bahkan diatas ranjang yang pastinya selalu dijaga kesuciannya oleh Sang Suaminya !!!
Rupanya Rosa telah berubah menjadi seseorang yang berbeda sama sekali saat sisi ‘gelapnya’ terkuak.
Dia telah mempersetankan segala aturan dan larangan yang selama ini mendoktrinnya…
“Wuu-huu” teriak Rai “Saatnya pesta”
Rosa segera bangkit menyingkirkan James dari vaginanya. Kepalanya menatap lurus ke arah kami dan
menatap kami bertiga satu persatu. “Oh sayangku…” katanya.
“Rosa, ini Jay teman baru kita” aku menjelaskan padanya.
“Dia hitam sekali”.Cerita Sex Hot
“Ya, dia seorang Ambon” sambungku. “Waah… apa nih yang sedang dilakukan James?
Kelihatannya menggairahkan bagiku”.
“Apa Nyong Ambon mencumbu vagina?” aku tanya pada Jay dengan pandangan menggoda.
“Itu salah satu favoritku sayang” jawabnya kembali.
Dengan cepat kulepaskan pakaianku kemudian menarik rok Rosa melewati kepalanya memperlihatkan
payudaranya yang kini berayun bebas. “Wah, Rosa nggak pake BH hari ini” kataku, mengagumi putingnya
yang sudah mengeras karena terangsang.
James menarik Rosa ke posisi semula dan aku bergabung dengan mereka bersamaan dengan Jay yang
menjelajahi belahan pantatku dengan lidahnya dan mulai mencumbui vaginaku. Rai tak mau menyia-nyiakan
waktu dan langsung mengincar bibirku, menyodorkan penisnya yang baru setengah ereksi ke bibirku.
Dalam posisi seperti ini aku dapat memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulutku, dan erangan
kenikmatan keluar dari mulutnya menyuarakan apa yang tengah dirasakannya.
Teriakan Rosa jadi bertambah keras, aku tahu letupan orgasme akan segera menyongsongnya dan aku segera
mempermainkan putingnya dengan jariku begitu dia mencapai orgasme pertamanya di wajah James.
Dia sungguh sangat cantik saat sedang dilanda orgasme!!! Kepala ranjang menjadi bergoyang maju mundur
begitu James memompa vaginanya dengan penisnya. Kulepaskan mulutku dari penis Rai dan memberi semangat
pada James agar menyetubuhi jiwa dan raganya.
Ini membuat James menjadi lebih terbakar lagi gairahnya, dan memuji Rosa betapa ketat dan basah
vaginanya dan dia akan segera mengisinya dengan sperma panasnya. Setelah beberapa menit, dia berteriak
dan melepaskan spermanya dalam vagina Rosa.
Aku mengarahkan kepala Rosa pada batang penis Rai dan dia mulai menjilatinya ke atas dan ke bawah.
Aku menghampiri James yang sedang berbaring istirahat di tepi ranjang dan segera membersihkan penisnya
dari sisa spermanya yang bercampur dengan cairan kewanitaan Rosa menggunakan mulutku. Jay langsung
memanfaatkan situasi ini untuk segera melesakkan penis hitamnya ke vagina Rosa.
Dia kelihatan seperti akan protes pada awalnya saat penis hitam Jay menerobos masuk ke dirinya dan
langsung mengerang begitu penis Jay telah menyentuh dinding rahimnya.
Jay segera membuat gerakan memacu, mengocok vaginanya yang segera saja mengantarkan Rosa pada gerbang
orgasme keduanya, sebuah klimaks yang panjang. Wajahnya mengekspresikan perpaduan antara rasa sakit
dan kenikmatan tiada tara.
Seiring dengan Rosa yang tengah menikmati ledakan orgasmenya, aku tarik Jay dari tubuh Rosa, penis
hitam panjangnya nampak berkilat berkilauan oleh cairan Rosa. Rai menarik Rosa, memeluknya dalam
dekapan dadanya.
Menghisap dan menggigit puting Rosa kemudian menempatkan penisnya dalam vagina Rosa yang telah kosong.
Rosa menurunkan pantatnya perlahan memasukkan penis Rai yang ukurannya masih terlalu besar baginya,
hingga akhirnya dapat tertampung masuk seluruhnya.
Dia mulai menaik turunkan pantatnya diatas tubuh Rai. Lenguhan nikmatnya bergema di seluruh sudut
kamar. Rai memegang erat pinggangnya menarik turun tubuhnya, beradu dengan tubuhnya sendiri hingga
mengeksposs belahan pantat Rosa pada Rai.
Aku mengambil Baby Oil dari kamar mandi Rosa dan melumurkannya pada batang penis Jay. Jay memposisikan
dirinya di belakang Rosa dan mulai memaksakan penisnya untuk masuk dalam lubang anus Rosa yang masih
perawan. Dia berteriak memohon jangan dan tidak berulang ulang, mencoba melepaskan diri dari penis Jay
di belakangnya.
Rai mendekapnya erat dalam pelukannya, tangannya melingkar erat di pinggang Rosa. Jay kini mulai dapat
memasukkan kepala penisnya ke dalam lubang anus Rosa dan menekan perlahan lebih ke dalam.
Rosa nyaris berteriak keras begitu Jay akhirnya berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam
lubang anusnya. Bersamaan dengan penis Rai di dalam vagina Rosa, Jay mulai mengayun maju mundur
penisnya dalam lubang anus Rosa dengan variasi dangkal dalam menyebabkan Rosa langsung mendongakkan
kepalanya ke atas. Jay menggeram hebat begitu spermanya menyembur dalam anus Rosa.
James tiba-tiba menggantikan posisi Jay dan segera meggasak kembali lubang anus Rosa, sperma Jay
meleleh keluar dari lubang anus Rosa begitu James melesakkan penisnya ke dalam.
Dia juga tak sanggup bertahan lama dan dalam menit berikutnya menanamkan penisnya dalam dalam,
mencengkeram dan memukul bongkahan pantat Rosa, menariknya rapat-rapat menempel erat dengan tubuhnya.
Pinggangnya bergerak cepat maju mundur mengiringi pengisian lubang anus Rosa dengan spermanya lebih
banyak lagi.
Rai mengeluarkan penisnya dan mengincar lubang anus Rosa sebagai pelepasan terakhir juga. Untuk 10
menit ke depan Rai menggoyang Rosa dari belakang. Aku mendekati Rosa dan menarik rambutnya ke belakang
membuat wajahnya menengadah keatas.
Langsung kuberi dia ciuman yang panjang dan dalam. Kemudian menyodorkan vaginaku ke depan wajah,
hidung dan mulutnya. Kupegang kepalanya dan mendekatkannya pada bibir vaginaku, melingkarkan kedua
pahaku pada lehernya memaksanya untuk membenamkan mulut dan lidahnya lebih dalam lagi pada vaginaku
dengan tanganku yang mengendalikannya dari belakang kepalanya.
Dan meledaklah orgasmeku. Reflek ku himpit kuat kuat kepalanya dengan kedua belah pahaku, menekan ke
depan pantatku agar semakin dalam wajahnya tenggelam dalam vaginaku. Aku menggeram hebat.
Tubuhku mengejang ngejang untuk beberapa saat, lalu lemas menyelubungiku. Rosa segera menarik
kepalanya dari jepitan kedua pahaku seperti orang yang kehabisan nafas, Rai mendekatkan kepalanya ke
arah vaginaku dan langsung menghisap habis cairan kenikmatanku, membuat wajahnya belepotan karenanya.
Jay dan James mengocok batang penis mereka saat Rai berteriak bahwa orgasmenya sudah dekat di dalam
lubang anus Rosa. Rai menarik keluar penisnya dari anus Rosa dan segera mengocoknya di depan wajah
Rosa. Teriakan Rai mengiringi tembakan spermanya pada wajah, pipi dan mulut Rosa yang terbuka
menunggu.Cerita Sex Hot
Detik berikutnya Jay sudah berada diantara paha Rosa dan bersiap untuk memasukkan batang penisnya
dalam vagina Rosa yang sudah sangat basah. Berdiri di ujung tempat tidur, dia memegangi kedua tumit
kaki Rosa dan mulai menggoyang Rosa kembali.
Bibir tengah vaginanya mencengkeram erat sekeliling batang penis Jay seiring tiap hentakan,
kelentitnya ikut tedorong masuk begitu Jay menekan masuk penisnya. Orgasme Rosa berkesinambungan, Jay
menggeram keenakan. James kemudian melumuri payudara dan perut Rosa dengan spermanya.
Jay tidak mengendorkan gerakannya sampai pada saat penisnya terasa akan meledak oleh dorongan
spermanya, dan akhirnya meyirami rahim Rosa dengan guyuran sperma panasnya. Rosa berbaring terlentang
dengan kaki yang masih terpentang lebar.
Sperma melumuri sekujur tubuhnya, dan meleleh keluar dari kedua lubang bawahnya. Para pria mengoles
oleskan penis mereka yang basah pada wajah Rosa. Sedangkan aku juga telah mendapatkan lagi orgasmeku
sendiri dengan permainan jari tanganku.
Baca JUga Cerita Seks Yeyen Adik Iparku
Aku pandangi Rosa, lalu mulai menjilat dan mengisap membersihkan sekujur tubuhnya dari sisa-sisa
sperma. Tangannya membelai rambutku saat aku membersihkan sperma para pria yang masih tertinggal pada
vaginanya.
Aku kenakan kembali pakaianku secepat aku melepasnya tadi dan bilang pada mereka kalau aku tak dapat
tinggal lebih lama lagi dan harus segera pulang karena suamiku sedang ada di rumah sekarang.
Aku terbangun keesokan harinya, segera ke rumah Rosa begitu suamiku berangkat ke kantor. Aku harus
mencari tahu tentang semua kejadian semalam.- Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seks, Cerita Hot, Cerita Ngentot, Cerita Bokep, Kisah Sex.