Cerita Sex Hot Sekretaris Istriku

Sekretaris Istriku

Cerita Sex Hot | “Eee… mas Tommy, tumben muncul siang-siang begini…?”Melda sekreTasyas Tasya menyambutku…

Cerita Sex Hot Sekretaris Istriku

“Sepi amat..? udah pada istirahat..?”sahutku sambil melangkah masuk kantor yang tampak
sepi.

“Mmm… Tasya ke customer sama pak Darmo, Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya
Tasya sekalian meeting dengan customer… sukri lagi Melda suruh beli makan siang, tunggu
aja mas diruangan Tasya..”celoteh Melda yang berjalan di depanku memperlihatkan pantatnya
yang montok bergoyang seirama dengan langkah kakinya… Aku masuk ke ruangan Tasya,
kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang empuk.
Dalam hati aku mengutuk habis-habisan, atas kesialanku hari ini malah sampe disini, ketemu
ama Melda. oh ya Melda sebenarnya adalah sahabat Tasya waktu kuliah, janda beranak 2 ini
diajak kerja istriku setelah setahun menjanda orangnya cantik, ramah cuma sebagai lelaki
aku kurang menyukai karakternya terutama dandanannya yang selalu tampak menor, dengan
tubuhnya yang montok tetenya gede sebanding dengan pantatnya yg juga gede, pokoknya bukan
type wanita yg kusukai dan menurutku kulitnya terlalu putih jadi tampak kaya orang sakit-
sakitan walaupun kata Tasya, Melda orangnya sangat cekatan dan sangat doyan kerja alias
rajin Kubuka laptopku dan kunyalakan.
kucari-cari file yang kira-kira bisa menemaniku disini daripada aku hrs ngobrol sama
Melda, yang menurutku bukan temen ngobrol yang asyik wow di kantong tas laptopku terselip
sebuah DVD wiih DVD bokep punya Rudy ketinggalan disini lumayan juga buat ngabisin waktuku
nungguin Tasya. Mmmm Asia Carera lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira setengah jam
melihat aksi seks Asia Carera melawan aksi kasar Rocco Sifredi.
“Ooo.. ooo.. mas Tommy nonton apa tuuuh… sorry mas Tommy mau minum apa..? panas, dingin…
hi..hi.. pasti sekarang lagi panas dingin kan..?”suara Melda bagaikan suara petir disiang
bolong… dengan nada menggodaku.

“Ah kamu bikin kaget aja… ngg… dingin boleh deh… mm ga ngrepotin neeh..?”sahutku sambil
memperbaiki posisiku yang ternyata dari arah pintu, layar laptopku keliatan banget… sial
lagiiii…. aahh masa bodo laahh… toh Melda bukan anak kecil.. Melda masuk ruangan lagi
sambil membawa 2 gelas es jeruk.
“Mas Tommy boleh dong Melda ikutan nonton… mumpung lagi istirahat… kayanya tadi ada Rocco
sifredi yak..?”kata Melda sambil cengar cengir bandel.

Kunjungi Juga CeritaSexTerbaru.Net

“ha… kamu tau Rocco Sifredi juga..?”tanyaku spontan… agak kaget juga, ternyata wanita yang
tiba-tiba kini jadi tampak menggairahkan sekali di mataku, tau nama bintang film top bokep
Rocco Sifredi.

“Woo bintang kesayangan Melda tuuuh..”sahut Melda yang berdiri di belakang kursiku.

“Kamu sering nonton bokep..?”tanyaku agak heran sebab Melda setelah menjanda tinggal dg
orang tuanya dan rumahnya setahuku ditinggali banyak orang.

“Iya tapi dulu waktu masih sama “begajul”itu..”sahut Melda enteng dan membuatku ketawa
geli mendengar Melda menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain. Suasana hening
tapi tak dapat dielakkan dan disembunyikan nafas kami berdua sdh tak beraturan, bahkan
beberapa kali kudengar Melda menghela nafas panjang, ciri khas wanita yang hendak
mengendorkan syaraf birahinya yang kelewat tegang dan beberapa kali kudengar desisan
lembut, seperti luapan ekspresi yang kuartikan Melda sudah larut dalam aksi para bintang
bokep di layar monitor.
Sementara keadaanku tak jauh beda celanaku terasa menyempit desakan batang kemaluanku di
selangkangan yang mengeras sejak setengah jam yang lalu, mulai menyiksaku dalam kondisi
seperti ini biasanya, aku melakukan onani di tempat Tapi kali ini masak onani di depan
Melda..? ampuuuunn siaal lagiii..!

Kunjungi Juga CeritaSexTerbaru.ORG

“Din.. kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka apanya..?”tanyaku memulai komunikasi dengan
Melda yang desah napasnya makin memburu tak beraturan dan sesekali kudengar remasan
tangannya seolah gemas pada busa sandaran kursi yang kududuki.

“Mmm… hhh.. apanya yak..? iih… mas Tommy nanyanya… sok ga tau..”sahut Melda sambil
mencubit pundakku… entah siapa yang menuntun tanganku untuk menangkap tangan Melda yang
sedang mencubit… mmm… Melda membiarkan tanganku menangkap tangannya.

“Kamu ga cape, berdiri terus… duduk sini deh..?”kataku sambil tetap menggenggam tangan
Melda, kugeser pantatku memberi tempat untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil
untuk duduk berdua, apalagi untuk ukuran pantat Melda yang memang gede.

“Pantat Melda kegedean sih mas…”kata Melda sambil matanya melempar kerling aneh, yang
membuat darahku berdesir hebat, akhirnya Melda menjatuhkan pantatnya di sandaran tangan..
oooww… aku dihadapkan pada paha mulus yang bertumpangan muncul dari belahan samping rok
mininya dan entah sejak kapan kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan dimataku..?
Kembali perhatian kami tercurah pada aksi seks dilayar laptop… sesekali remasan gemas
tangan lembutnya pada telapak tanganku terasa hangat… dimana tangan kami masih saling
menggenggam dan menumpang diatas paha mulus Melda.
“Iiih Gila… Melda sudah lama enggak nonton yang begini..”kata Melda mendesah pelan seolah
bicara sendiri.. menggambarkan kegelisahan dan kegalauan jiwanya.
“kalo ngerasain..?”tanyaku menyahut desahannya tadi.
“Apalagi…”jawabnya pendek serta lirih sambil matanya menatapku dengan tatapan jalang.Cerita Sex Hot

Yang bisa kuartikan sebagai tantangan, undangan atau sebuah kepasrahan, kuTasyak lembut
tangannya dan diikuti tubuh montoknya… kini pantat montok Melda mendarat empuk di
pangkuanku sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya yang ternyata cukup ramping tak
berlemak… Iblis dan setan neraka bersorak sorai mengiringi pertemuan bibir kami yang
kemudian saling mengulum dan tak lama lidah kami saling belit di rongga mulut… mmm… tangan
Melda melingkar erat di leherku dengan gemetaran kulayani serangan panas janda cantik
berumur 32 tahun ini seolah ingin memuaskan dahaga dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman
panasnya.
Tanganku memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita…
menelusup ke balik blazer hitam yang dikenakan Melda dan terus menelusup sampai menyentuh
kulit tubuhnya… sentuhan pertamaku pada kulit tubuhnya membuat Melda menggeliat resah dan
menggerang gemas… rangkulan tangannya semakin erat di leherku sementara ciuman bibirnya
juga semakin menggila mengecupi dan mengulumi bibirku… tanganku mulai merambah bukit
dadanya yang memang luar biasa montok, yang jelas diatas cup B… sebab buah dada Tasya
istriku yang ber bra 36B jauh tak semontok buah dada Melda… Tiba-tiba Melda meronta keras,
saat tanganku meremas lembut buah dadanya yang mengeras akibat terangsang birahi tinggi.
“Ooohh… mas Tommy suudaah mas… hhh.. hhh… jangan mas, Melda ga mau menyakiti Tasya…hh…
ooohh..”kalimat diantara desah nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan kerasnya tak
berarti banyak buatku… tanganku yang melingkar di pinggangnya tak mudah utk dilepaskannya.

“Ada apa dengan Tasya..? ga akan ada yang merasa disakiti atau menyakiti selama ini jadi
rahasia… ayo sayang waktu kita tak banyak… nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati…”bisikku
lembut di sela-sela aksi bibir dan lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik janda
cantik bertubuh montok ini.

“Ampuuun mas, oooww… Melda ga tahaaan… hh..hh… ssshhh…”rengek Melda memelas yang tak mampu
membendung gelegak birahi yang mendobrak hebat pertahanannya.

Blazer hitam yang dikenakan Melda sudah teronggok dibawah kursi putar yang kami gunakan
sebagai ajang pergulatan… dibalik blazer hitam, tubuh montok berkulit putih mulus itu
hanya mengenakan penutup model kemben berbahan kaos, sehingga dari dada bagian atas sampai
leher terbuka nyata… bergetar syahwatku menyaksikan pemandangan ini… buah dadanya yang
montok dengan kulit putih bersih, mulus sekali sehingga urat-urat halus berwarna kebiruan
tampak dipermukaan.
Buah dada montok yang sedang meregang nafsu birahi itu tampak mengeras, memperlihatkan
lembah yang dalam di tengahnya… tampak bergerak turun naik seirama dengan nafas birahinya
yang mendengus-dengus tak beraturan… iihh menggemaskan sekali.. woow.. bukan main..!
begitu tabir berbahan kaos warna orange itu kupelorotkan ke bawah.. muncullah keindahan
yang menakjubkan dari sepasang bukit payudara yang asli montok dan sangat mengkal, hanya
tertutup bra mini tanpa tali, sewarna dengan kulit mulusnya.Cerita Sex Hot

“Oooohh.. maaasss..?”desahnya lirih ketika tabir terakhir penutup payudaranya meninggalkan
tempatnya dan secara refleks Melda menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, tapi
dimataku, adegan itu sangat sensual.. apalagi dengan ekspresi wajahnya yang cantik
sebagian tertutup rambutnya yang agak acak-acakan… matanya yang bereye shadow gelap
menatapku dengan makna yang sulit ditebak.

“Mas.. janggaaan teruskan… Melda takuut Tasya datang…hhh… hhh… “bisiknya dengan suara
tanpa ekspresi… tapi aku sdh tak mampu mempertimbangkan segala resiko yg kemungkinan
muncul… lembah payudara Melda yang dalam itulah yang kini menggodaku… maka kubenamkan
wajahku ke dalamnya… lidahku terjulur melecuti permukaan kulit halus beraroma parfum
mahal… kontan tubuh bahenol di pangkuanku itu menggelepar liar, spt ikan kehilangan air,
ditambah amukan janggut dan kumisku yang sdh 2 hari tak tersentuh pisau cukur.

“Ampuuuunnn maaass…. iiiihhh… gellliii aaahh… mmm…ssssshhh.. ooohh…”rengek dan rintihannya
mengiringi geliat tubuh indah itu… wooow jemari lentiknya mulai mencari-cari…. dan
menemukannya di selangkanganku… bonggolan besar yang menggembungkan celanaku diremas-remas
dengan gemas… sementara aku sedang mengulum dan memainkan lidahku di puting susunya yang
sudah menonjol keras berwarna coklat hangus… tanganku menggerayang masuk kedalam rok
mininya yg semakin terangkat naik kudapatkan selangkangan yang tertutup celana dalam putih
dan kurasakan pada bagian tertentu sudah basah kuyub, Melda tak menolak ketika celana
dalam itu kulolosi dan kulempar entah jatuh dimana.

Melda mengerang keras dengan mata membelalak, manakala jariku membelah bibir vaginanya
yang sudah sangat basah sampai ke rambut kemaluannya yang rimbun… bibir cantik yang sudah
kehilangan warna lipsticknya itu gemetaran layaknya orang kedinginan… terdengar derit
retsluiting.. ternyata jemari lentik Melda membuka celanaku dan menelusup masuk kedalam
celana kerjaku… kulihat matanya berbinar dan mulutnya mendesis seolah gemas, ketika
tangannya berhasil menggenggam batang kemaluanku… sesaat kemudian batang kemaluanku sudah
mengacung-acung galak di sela bukaan retsluiting celanaku dalam genggaman tangan berjari
lentik milik Melda… makin lebar saja mata Melda yang menatap jalang ke batang kemaluanku
yang sedang dikocok-kocoknya lembut.

“Aaaah… mass Tommyy… mana mungkin Melda sanggup menolak yang seperti ini… hhhh….
ssss….sssshhh… lakukan mas.. oohhh… toloong bikin Melda lupa segalanya mas… Melda ga
tahhaan…”kalimatnya mendesis bernada penuh kepasrahan, namun matanya menatapku penuh
tantangan dan ajakan.Cerita Sex Hot

Kurebahkan tubuh montok Melda di meja kerja Tasya yang lebar setelah kusisihkan beberapa
kertas file dan gelas minum yang tadi ditaruh Melda diatas meja itu…. sementara laptopku
masih terbuka dan adegan seks dilayar monitornya, sementara jari tengahku tak berhenti
keluar masuk di liang sanggama Melda yang sangat becek… mungkin benar kata orang, cewek
yang berkulit putih cenderung lebih basah liang sanggamanya… seperti halnya Melda, cairan
liang sanggamanya yang licin kurasakan sangatlah banyak sampai ada tetesan yang jatuh di
atas meja.

Melda sudah mengangkangkan kakinya lebar-lebar menyambut tubuhku yang masuk diantara
kangkangan pahanya, aku berdiri menghadap pinggiran meja, dimana selangkangan Melda
tergelar… tubuh Melda kembali menggeliat erotis disertai erangan seraknya ketika palkonku
mengoles-oles belahan vaginanya, sesekali kugesek-gesekan ke clitorisnya yang membengkak
keras sebesar kacang tanah yang kecil.. bukit vaginanya yang diselimuti rimbunnya rambut
kemaluan yang tercukur rapi.
“Ayoooo maasss… lakukan sekaraaang… Melda ga tahaaann…hh..hhh… “rengek Melda memelas.
Bibir cantik itu menganga tak bersuara, mata bereye shadow gelap itu membelalak lebar
dengan alis berkerinyit gelisah, ketika palkonku membelah bibir vaginanya dan merentang
mulut liang sanggamanya… kurasakan palkonku kesulitan menembus mulut liang sanggama Melda
yang sudah berlendir licin… Tubuh Melda meregang hebat diiringi erangan keras, manakala
palkonku memaksa otot liang sanggama Melda merentang lebih lebar… kedua tangannya
mencengkeram keras lenganku.

Sewaktu pelan-pelan tapi pasti batang kemaluanku menggelosor memasuki liang sanggama yang
terasa menggigit erat benda asing yang memasukinya… baru tiga perempat masuk batang
kemaluanku, palkonnya sudah menabrak mentok dasar liang sanggama sempit itu, kembali tubuh
montok Melda menggeliat merasakan sodokan mantap pada ujung leher rahimnya…. Sepasang kaki
Melda membelit erat pinggangku sehingga menahan gerakku… bibir cantik yang gemetaran itu
tampak tersenyum dengan mata berbinar aneh.

“Mas Tommy… tau kenapa Melda suka Rocco Sifredi..?”bisik Melda dengan tatapan mata mesra…
kujawab dengan gelengan kepalaku.

“Perih-perih nikmat… kaya sekarang ini… Melda pingin disetubuhi Rocco Sifredi… ayoo mas..
beri Melda kenikmatan yang indah…”bisik Melda sambil mengerling penuh arti, belitan kaki
di pinggangku dilonggarkan, pertanda aku boleh mulai mengayun batang kemaluanku memompa
liang sanggamanya.

Kembali suara erangan dan rintihan Melda mengalun sensual mengiringi ayunan batang
kemaluanku yang pelan dan kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat
menggigit saking sempitnya, walaupun produksi lendir pelicin vagina wanita bertubuh montok
ini luar biasa banyaknya, sampai berlelehan ke meja kerja yang jadi alas tubuhnya.

“Punya kamu sempit banget Din… aku seperti menyetubuhi perawan…”Bisikan mesraku tampak
membuat janda beranak dua itu berbunga hatinya.. wajahnya tampak berseri bangga.Cerita Sex Hot

“Punya mas Tommy aja yang kegedean… kaya punya Rocco Sifredi… Melda suka sama yang begini…
gemesssiiin… hhh… hhhoohhh… mmmaasss…”belum selesai kalimat Melda, kupercepat ayunan
pinggulku.. membuat mata Melda kembali membelalak, bibirnya meringis memperlihatkan gigi
indah yang beradu, mengeluarkan desis panjang.

“Teeruuuss maaasss… ammppuunn… nikkmaaat bukan main.. oooohhh… aaaaaahhh…
eeeenngghh..”ceracaunya dengan suara setengah berbisik.

Sesaat kemudian aku merasakan serangan balasan Melda… Dengan gemulai janda cantik ini
memutar pinggulnya, pinggangnya yang ramping bergerak menjadi engsel… Luar biasa nikmat
yang kurasakan di siang tengah hari bolong itu… Suara berdecakan yang semakin keras di
selangkangan kami menandakan semakin banjirnya lendir persetubuhan dari liang sanggama
Melda… Wajah cantik Melda semakin gelisah… mulutnya komat-kamit seolah ingin mengatakan
sesuatu tapi tak ada suara yang keluar, hanya desah dan erangannya yang keluar… alisnya
yang runcing semakin berkerut… apalagi matanya yang kadang membelalak lebar kadang
menatapku dengan sorot mata gemas.

“Oooooouuuuwww..!! mmmaaaaassssss…. Diii..naa ga tahaann…. mmmmmhhh…!!”Kegelisahan dan
keresahannya berujung pada rengekan panjang seperti orang menangis dibarengi dengan
pinggul yang diangkat didesakan ke arahku bergerak-gerak liar… Aku tanggap dengan situasi
wanita yang dihajar nikmatnya orgasme… segera kuayun batang kemaluanku menembus liang
sanggama Melda sedalam-dalamnya dengan kecepatan dan tenaga yang kutambah… akibatnya tubuh
Melda semakin liar menggelepar di atas meja kerja Tasya… kepalanya digeleng-gelengkan
dengan keras ke kanan dan ke kiri sehingga rambutnya semakin riap-riapan di wajahnya.

“Ammmpppuuunnn…. oooohhh… nnnggghhh…. niikmmmaattnya…. hhoooo….”suara Melda seperti
menangis pilu… Ya ammmpppuunn…. kurasakan nikmat bukan main.. dinding liang sanggama
wanita yang tengah diamuk badai orgasme itu seakan mengkerut lembut menjepit erat batang
kemaluanku, kemudian mengembang lagi… enam atau tujuh kali berulang… membuatku sejenak
menghentikan ayunan penisku, pada posisi di kedalaman yg paling dalam pada liang sanggama
Melda.

Tubuh Melda tergolek lunglai… nafasnya tersengal-sengal, tampak dari gerakan dada
montoknya yang naik turun tak beraturan… wajahnya yang miring ke samping kanan tampak
kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya, sementara mata ber eyeshadow tebal itu
tampak terpejam spt orang tidur… rambut panjang yang dicat blondie tampak kusut, awut-
awutan menutupi sebagian wajah cantiknya…. Kira-kira setelah dua menit batang kemaluanku
mengeram tak bergerak di liang sanggama yang semakin becek… dengan gerakan lembut kembali
kugerakkan pinggulku mengantarkan sodokan keliang sanggama Melda… Tubuh montok itu kembali
menggeliat lemah sambil mulutnya mendesis panjang… Melda membuka matanya yang kini tampak
sayu.Cerita Sex Hot

“Ssssshh… mmm… luar biasa….”desah Melda sambil tersenyum manis.

Kedua tangannya meraih leherku dan menarik ke arah tubuhnya. Tubuhku kini menelungkupi
tubuh montok Melda, Melda memeluk tubuhku erat sekali sehingga bukit payudaranya tergencet
erat oleh dada bidangku seolah balon gas mau meletus, tak hanya itu sepasang pahanya
dilingkarkan di pinggangku dan saling dikaitkan di belakang tubuhku… Woooww… leherku
disosotnya dengan laparnya… jilatan dan kecupan nakal bertubi-tubi menghajar leher dan
daun telingaku… terdengar dengus nafasnya sangat merangsangku… aku dibuat mengerang oleh
aksinya… “Ayo sayang, tuntaskan hasratmu… Melda boleh lagi enggak?”bisiknya manja sambil
bibirnya mengulum nakal daun telingaku. Kurasakan pantat montok Melda bergerak gemulai,
membesut hebat batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak kunikmati
besutan dan pelintiran nikmat itu tanpa balasan.. karena kuhentikan ayunan penisku.

“Kamu ingin berapa kali..?”sahutku berbisik tapi sambil mengayunkan batang kemaluanku
dalam sekali.. “Eeeeehhhhh…hhh…! sampe pingsan Melda juga mauuuuuhh…hhhh…!”jawabnya sambil
terhentak-hentak akibat rojokanku yang kuat dan cepat…Aku mengakui kelihaian janda 2 anak
ini dalam berolah sanggama, kelihaiannya memainkan kontraksi otot-otot perutnya yang
menimbulkan kenikmatan luar biasa pada batang kemaluan yang terjebak di liang sanggamanya
yang becek… tehnik-tehnik bercintanya memang benar-benar canggih… Tasya istriku wajib
berguru pada Melda, pikirku…Tapi rupanya Melda tak mampu berbuat banyak menghadapi
permainanku yang galak dan liar… Setelah pencapaian orgasmenya yang ke tiga… Wajah Melda
semakin pucat, walaupun semangat tempurnya msh besar.

“Ooooww… my God… ayo sayaaang… Melda masih kuat…”desisnya berulang-ulang… sambil sesekali
pantatnya menggeol liar, mencoba memberikan counter attack… Aku tak ingin memperpanjang
waktu, walau sebenarnya masih blm ingin mengakhiri, tapi waktu yang berbicara… hampir 2
jam aku dan Melda berrpacu birahi diatas meja kerja Tasya. Aku mulai berkonsentrasi untuk
pencapaian akhirku… aku tak peduli erangan dan rintihan Melda yang memilukan akibat
rojokanku yang menghebat.

“Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang… keluarkan.. di… di.. mulutkuuu
yakkkhh..hhkk..”Sebagai wanita yg berpengalaman Melda tahu gelagat ini… diapun
mempergencar counter attacknya dengan goyang dan geolnya yang gemulai kuku jarinya yang
panjang menggelitiki dada bidangku dan aku mengeram panjang sebelum mencabut batang
kemaluanku dari liang becek di tengah selangkangan Melda… dan dengan lincah Melda mengatur
posisinya sehingga kepalanya menggantung terbalik keluar dari meja, tepat didepan palkonku
yang sedang mengembang siap menyemburkan cairan kental sewarna susu.

Melda mengangakan mulutnya lebar-lebar dan lidahnya terjulur menggapai ujung palkonku…
Hwwwoooohhh…!!!!! ledakan pertama mengantarkan semburatnya spermaku menyembur lidah dan
rongga mulutnya… aku sendiri tidak menyangka kalo sebegitu banyak spermaku yang tumpah….
bahkan sebelum semburan berakhir dengan tidak sabar batang kemaluanku disambar dan dikoloh
dan disedot habis-habisan. Melda duduk diatas meja sambil merapikan rambut blondienya yang
kusut, sementara aku ngejoprak di kursi putar.

“Wajah kamu alim ternyata mengerikan kalo sedang ML mas…?”celetuk Melda sambil menatapku
dengan pandangan gemas dengan senyum-senyum jalang.

“Siang ini aku ketemu singa betina kelaparan…”sahutku letoy.Cerita Sex Hot

“Salah mas, yang bener kehausan… peju mas Tommy bikin badanku terasa segar…ha..
ha..ha..”sambut Melda sambil ketawa ngakak

“Waaakks… mati aku… mas, Tasya dateng tuuuhh…!”Tiba-tiba Melda loncat turun dari meja
dengan wajah pucat, buru-buru merapikan pakaian sekenanya dan langsung cabut keluar
ruangan.

Akupun segera melakukan tindakan yg sama… waaah di atas sepatuku ada onggokan kain putih
ternyata celana dalam… pasti milik Melda, segera kusambar masuk ke tas laptop… dan aku
segera masuk ke kamar mandi yg ada di ruang kerja Tasya.

“Yaaang… chayaaang…. bukain doong…”suara Tasya sambil mengetok pintu kamar mandi

“Hei.. bentar sayang… dari mana aja..?”sahutku setengah gugup dari dalam kamar mandi.
Ketika pintu kubuka Tasya langsung menerobos masuk… busyeet… Tasya menubrukku dan aku
dipepetin ke wastafel… aku makin gugup

“Sssshhhh… untung kamu dateng say… ga tau mendadak aja, tadi dijalan Tasya horny
berat…”tanpa basa basi lagi celanaku dibongkarnya dan setelah batang kemaluanku yang masih
loyo itu di dapatnya, segera istriku ini berlutut dan melakukan oral sex.

Meski agak lama, tapi berhasil juga kecanggihan oral sex Tasya istriku membangunkan
kejantananku yang baru mo istirahat… tanpa membuka pakaiannya Tasya langsung
membelakangiku sambil menyingkap rok kerjanya sampai ke pinggang, pantat Tasya kalah
montok dibanding Melda, namun bentuknya yang bulat, mengkal sangat seksi di mataku… sesaat
kemudian celana dalam G-String dan stocking Tasya sdh lolos dari tempatnya.

“C’ mon darling…. hajar liang cinta Tasya dari belakang…”dengan suara dengus nafas penuh
birahi Tasya mengangkangkan kakinya sambil menunggingkan pantatnya… Memang istriku akhir-
akhir ini sangat menyukai gaya doggie style…”lebih menyengat”katanya… sesaat kemudian
kembali batang kemaluanku beraksi di liang sanggama wanita yang berbeda.

Dalam posisi doggie style, Tasya memang lihay memainkan goyang pantatnya yang bulat secara
variatif… dan apalagi aku sangat suka melihat goyangan pantat seksi Tasya, membuat aku
semakin semangat menghajar liang sanggama Tasya yang tak sebecek Melda… Untungnya Tasya
adalah type wanita yang cepat dan mudah mencapai puncak orgasme.. nggak sampai 10 menit
kemudian Tasya mulai mengeluarkan erangan-erangan panjang… aku hafal itu tanda-tanda bahwa
istriku menjelang di puncak orgasme, maka segera kurengkuh pinggangnya dan kupercepat
rojokan batang kemaluanku menghajar liang sanggama Tasya tanpa ampun.
“Tommm… Tommmy… gilaaa… aaahkk… niiikkmaaatt bangeeett…!!!”jeritan kecil Tasya itu
dibarengi dengan tubuh sintal Tasya yang gemetaran hebat…pantat seksinya menggeol-geol
liar menimbulkan rasa nikmat luar biasa pada batang kemaluanku yang terjepit di liang
sanggamanya… aku tak menahan lagi semburatnya spermaku yang kedua utk hari ini

Baca JUga Cerita Seks Diatas Sofa

“Ma kasih Tommy chayaang…”kata Tasya sesaat kemudian sambil mendaratkan kecupan mesra
dibibirku.. Setelah membersihkan sisa-sisa persetubuhan, aku pamit untuk kembali ke
kantor, sementara Tasya masih berendam di bath up…. Melda sudah duduk rapi di mejanya
ketika aku keluar dari ruangan Tasya, kudekati dia

“Ssshh… nggak takut masuk angin, bawahnya ga ditutup..?”bisikku sambil kuselipkan celana
dalam putih Melda kelaci mejanya… mata Melda melotot dengan mimik lucu

“Ronde kedua niih yee..?”celetuknya nakal setelah tahu Tasya tak ikut keluar dari ruangan.

Aku melenggang memasuki mobilku, sambil memikirkan follow up ke Melda….. yang ternyata
sangat menggairahkan. – Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seks, Cerita Hot, Cerita Ngentot, Cerita Bokep, Kisah Sex.